Anda mungkin tidak dapat mendaftar dengan kami sekarang karena saat ini kami mengalami downtime 15 menit pada produk kami. Meminta Anda untuk bersabar dengan kami.

Spoofing Nomor Telepon: Panduan Lengkap

Profile Headshot of Aayush Bangali
Aayush Bangali

5
mins read

October 11, 2024

Spoofing Nomor Telepon- Thumbnail

Poin-poin Penting

Menurut sebuah laporan, peniruan merek telah meningkat lebih dari 360% sejak 2020. Aktor jahat mengeksploitasi kemajuan teknologi untuk melakukan kegiatan penipuan, mengikis fondasi kepercayaan yang dibangun oleh perusahaan tanpa lelah. Salah satu praktik berbahaya tersebut adalah spoofing ID penelepon, taktik menipu yang menimbulkan risiko signifikan bagi konsumen dan bisnis.

Apa itu Penyalur ID Penelepon?

Penyalahgunaan ID pemanggil, juga dikenal sebagai spoofing nomor, adalah tindakan memanipulasi informasi ID penelepon yang ditampilkan pada perangkat penerima. Penipu menggunakan berbagai teknik untuk memalsukan ID penelepon, membuatnya tampak seolah-olah panggilan berasal dari sumber yang akrab dan dapat dipercaya, seperti bisnis terkenal, lembaga keuangan atau lembaga pemerintah.

Penipuan ini bertujuan untuk mengelabui individu yang tidak menaruh curiga untuk mengungkapkan informasi pribadi atau keuangan yang sensitif, yang pada akhirnya mengarah pada pencurian identitas atau penipuan keuangan. Ini biasanya terjadi dengan OTP yaitu Verifikasi SMS termasuk banyak kasus penggunaan bisnis lainnya juga.

Berikut adalah beberapa hasil Spoofing Nomor Telepon untuk bisnis

  1. Erosi Kepercayaan Pelanggan
  • Penyalahgunaan ID penelepon menipu individu untuk mengungkapkan data pribadi dengan menyamar sebagai sumber tepercaya.
  • Bahkan tanpa jatuh pada penipuan, kepercayaan pelanggan pada merek terkikis, berdampak pada kredibilitasnya.
  1. Kerusakan Reputasi
  • Bisnis yang terkait dengan spoofing menderita kerugian reputasi, membutuhkan sumber daya yang besar untuk membangun kembali kepercayaan.
  • Spoofing merusak upaya komunikasi yang sah, karena pelanggan menjadi lebih skeptis terhadap panggilan bisnis.
  1. Tantangan Komunikasi
  • Penyalahgunaan ID penelepon membuat pelanggan ragu untuk terlibat dengan telemarketing atau tindak lanjut layanan.
  • Hal ini mengurangi efektivitas komunikasi bisnis yang penting, menghambat upaya penjangkauan.
  1. Risiko Hukum dan Kepatuhan
  • Bisnis yang tidak memiliki tindakan anti-spoofing yang kuat dapat menghadapi audit peraturan dan hukuman hukum.
  • Ketidakpatuhan terhadap undang-undang perlindungan data, terutama di industri sensitif, menyebabkan denda yang besar.

Mekanika Spoofing ID Penelepon

Begini Cara Kerja Spoofing

  1. Layanan Spoofing Tradisional


Layanan spoofing tradisional memungkinkan pengguna untuk menampilkan ID penelepon palsu, seperti kartu panggil prabayar. Setelah membayar di muka, pengguna menerima nomor identifikasi pribadi (PIN) dan menggunakannya untuk mengakses layanan, di mana mereka memasukkan nomor penerima dan ID palsu yang diinginkan. Metode ini mudah dan memungkinkan individu untuk menutupi identitas asli mereka selama panggilan telepon dan SMS.

Anda juga dapat membaca panduan terperinci kami di Penyalahgunaan SMS untuk informasi lebih lanjut.

  1. Penyalahgunaan VoIP


Spoofing Voice over Internet Protocol (VoIP) memanfaatkan fleksibilitas komunikasi suara berbasis internet. Penipu menggunakan metode ini untuk dengan mudah mengubah ID penelepon yang ditampilkan kepada penerima, membuatnya tampak seolah-olah panggilan berasal dari sumber tepercaya seperti bank atau lembaga pemerintah.

Teknik ini telah menjadi populer karena tersedianya luas dan kemudahan penggunaan sistem VoIP.

  1. Tinju Oranye


Orange boxing adalah bentuk lanjutan dari manipulasi ID penelepon dan ID Pengirim yang menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras untuk mencegat dan mengubah sinyal ID penelepon selama panggilan.

Secara historis, itu membutuhkan pengetahuan telepon yang luas dan peralatan mahal, tetapi perangkat lunak sumber terbuka modern telah membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.

Metode ini sekarang memungkinkan bahkan mereka yang memiliki keterampilan teknis minimal untuk memanipulasi informasi ID penelepon.

Kami juga telah meliput ID Pengirim secara rinci. Anda bisa menuju ke panduan kami.

Mengenali Panggilan Palsu

Berikut adalah cara untuk mengidentifikasi panggilan palsu

  1. Rasa Urgensi

Penipu sering menciptakan rasa urgensi, mengklaim mewakili lembaga pemerintah, bank atau entitas penegak hukum dan menuntut tindakan segera untuk menyelesaikan masalah yang seharusnya atau menghadapi konsekuensi berat. Taktik ini bertujuan untuk menekan target agar membuat keputusan tergesa-gesa tanpa memverifikasi identitas penelepon.

  1. Permintaan Informasi Pribadi

Bisnis dan organisasi yang sah tidak pernah meminta informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor jaminan sosial, detail rekening bank atau kata sandi, melalui panggilan telepon yang tidak diminta. Namun, penipu secara aktif mencari data berharga ini untuk melakukan pencurian identitas dan penipuan keuangan.

  1. Perbedaan dalam Informasi Kontak

Jika ID penelepon menampilkan nama atau nomor yang Anda kenali, tetapi detailnya tidak cocok dengan informasi yang disimpan dalam kontak Anda, itu bisa menjadi tanda spoofing nomor. Misalnya, panggilan masuk mungkin tampak dari bank Anda, tetapi nomor yang ditampilkan berbeda dari yang Anda catat.

  1. Panggilan robot

Pesan suara otomatis atau pra-rekaman, yang dikenal sebagai robocall, sering dikaitkan dengan panggilan palsu. Meskipun robocall dapat sah dalam keadaan tertentu, scammer sering mempekerjakan mereka untuk meminta penerima memberikan informasi pribadi atau mengambil tindakan tertentu.

Memulihkan Kepercayaan dalam Komunikasi Bisnis

  1. Menerapkan Otentikasi ID Penelepon yang Kuat

Bisnis harus mengadopsi teknologi seperti STIR/SHAKEN, yang mengautentikasi informasi ID penelepon, memastikan bahwa panggilan berasal dari sumber yang sah. Ini mengurangi risiko panggilan palsu dan membantu memulihkan kepercayaan pelanggan dalam menerima komunikasi dari bisnis.

  1. Mendidik Pelanggan Tentang Risiko Spoofing

Memberikan informasi tentang cara kerja spoofing dan bagaimana pelanggan dapat mengidentifikasi potensi penipuan memberdayakan mereka untuk mengenali panggilan palsu. Komunikasi rutin melalui buletin, media sosial, dan pembaruan situs web dapat membuat pelanggan tetap mendapat informasi dan waspada.

  1. Meningkatkan Proses Verifikasi Pelanggan

Membangun proses verifikasi yang kuat untuk interaksi pelanggan dapat membantu mengurangi risiko spoofing seperti otentikasi dua faktor. Konfirmasikan identitas penelepon atau minta informasi tambahan untuk memastikan mereka berkomunikasi dengan perwakilan yang sah.

  1. Membuat Mekanisme Pelaporan Transparan

Dorong pelanggan untuk melaporkan dugaan upaya spoofing atau komunikasi yang mencurigakan. Memiliki saluran khusus untuk pelaporan dapat membantu bisnis melacak masalah dan merespons secara proaktif, menunjukkan komitmen terhadap keselamatan pelanggan.

  1. Pertahankan Saluran Komunikasi Terbuka

Perbarui pelanggan secara teratur tentang langkah-langkah yang diambil untuk memerangi spoofing dan melindungi informasi mereka. Komunikasi terbuka dapat meyakinkan pelanggan bahwa bisnis proaktif dalam mengatasi masalah keamanan, membantu membangun kembali kepercayaan dari waktu ke waktu.

  1. Memanfaatkan Otentikasi Multi-Faktor (MFA)

Menerapkan MFA untuk transaksi sensitif menambahkan lapisan keamanan ekstra, memastikan bahwa meskipun panggilan palsu terjadi, akses yang tidak sah dicegah. Ini membangun kepercayaan pelanggan bahwa informasi mereka dilindungi, terlepas dari potensi upaya spoofing.

  1. Memantau dan Menganalisis Pola Panggilan

Bisnis harus secara aktif memantau pola panggilan untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak biasa yang menunjukkan upaya spoofing. Menganalisis data panggilan dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini, memungkinkan tindakan dan komunikasi yang cepat dengan pelanggan yang terkena dampak.

  1. Memberikan Komunikasi yang Jelas Selama Panggilan

Latih karyawan untuk memperkenalkan diri dengan jelas dan memverifikasi detail pelanggan selama panggilan, menetapkan keaslian. Komunikasi yang jelas membantu meyakinkan pelanggan bahwa mereka berbicara dengan perwakilan yang sah dan mengurangi kemungkinan kebingungan.

  1. Berkolaborasi dengan Penyedia Telekomunikasi

Bermitra dengan perusahaan telekomunikasi untuk menerapkan teknologi anti-spoofing dan berbagi informasi tentang ancaman yang sedang berlangsung dapat meningkatkan keamanan secara keseluruhan. Kolaborasi semacam itu dapat membantu bisnis tetap berada di depan taktik spoofing dan melindungi pelanggan mereka dengan lebih efektif.

  1. Menawarkan Dukungan Pelanggan untuk Pelaporan dan Resolusi

Buat saluran dukungan khusus bagi pelanggan untuk melaporkan panggilan yang mencurigakan dan mencari bantuan. Memberikan resolusi yang cepat dan efektif menunjukkan komitmen terhadap keselamatan pelanggan, memperkuat kepercayaan pada integritas dan daya tanggap bisnis.

Kesimpulan

Memulihkan kepercayaan dalam komunikasi bisnis sangat penting dalam memerangi efek spoofing ID penelepon. Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan dan mendidik pelanggan, bisnis dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman. Kolaborasi dengan penyedia telekomunikasi meningkatkan perlindungan, sementara memprioritaskan keamanan pelanggan memperkuat reputasi merek

Ready to Get Started?

Build an effective communication funnel with Message Central.

Newsletter Mingguan Langsung ke Kotak Masuk Anda

Envelope Icon
Terima kasih! Kiriman Anda telah diterima!
Ups! Ada yang tidak beres saat mengirimkan formulir.